Update-Fakta Baru Perang Thailand-Kamboja: Peran Trum-Anwar Ibrahim

•

📰 Fakta Terbaru Konflik Perbatasan Thailand–Kamboja

  • Konflik pecah pada 24 Juli 2025, menyusul insiden ledakan ranjau yang melukai prajurit Thailand di wilayah Nam Yuen, Ubon Ratchathani. Ketegangan terus meningkat sejak skirmish 28 Mei 2025.

  • Hingga 27 Juli, tercatat sedikitnya 35 korban jiwa dan lebih dari 260.000 pengungsi, menjadikannya bentrokan terburuk dalam lebih dari satu dekade.

  • Kedua negara saling tuduh sebagai pihak yang memicu eskalasi: Thailand menuding pasukan Kamboja menyerang situs candi bersejarah dengan artileri, sedangkan Kamboja menuding Thailand menggunakan cluster bomb dan melanggar hukum kemanusiaan.


🇺🇸 Peran Donald Trump

  • Trump mengancam menunda perundingan perdagangan — dan menaikkan tarif hingga 36% mulai 1 Agustus 2025 terhadap ekspor Thailand dan Kamboja — jika konflik tidak segera dihentikan.

  • Dia mengklaim telah berbicara langsung dengan kedua perdana menteri dan mendorong mereka untuk menyetujui gencatan senjata instan — menyebut konflik “mudah” untuk diselesaikan oleh dirinya.

  • Meskipun demikian, konflik berlanjut setelah pernyataannya: gencatan senjata belum benar-benar efektif.


🇲🇾 Peran dan Peran PM Anwar Ibrahim

  • Anwar Ibrahim, sebagai Ketua ASEAN dan Perdana Menteri Malaysia, memfasilitasi pertemuan lintas pihak di Putrajaya pada 28 Juli 2025, bertujuan mencapai gencatan senjata segera.

  • Pemerintah Malaysia secara aktif mendesak kedua pihak agar “berhenti tembak dan masuk ke meja perundingan”, dengan pendekatan diplomatis berskala regional.

  • Baik Hun Manet maupun Phumtham Wechayachai dijadwalkan hadir dalam pembicaraan, yang dihadiri oleh utusan AS dan China. Suasana digambarkan tegang, dengan Thailand mempertanyakan ketulusan keseriusan Kamboja.


🔍 Analisis Latar Belakang Konflik

  • Konflik bukan sekadar sengketa teritorial tentang candi Preah Vihear (ICJ memutus kepemilikan pada 1962), melainkan juga mencerminkan perseteruan dinasti politik antara keluarga Shinawatra (Thailand) dan Hun (Kamboja).

  • Sebuah rekaman percakapan pribadi antara Paetongtarn Shinawatra (PM sementara Thailand) dengan Hun Sen (mantan PM Kamboja) yang bocor memicu krisis politik di Thailand. Hal ini memicu tekanan pada pemerintahan Paetongtarn dan memperdalam ketegangan bilateral.

  • Banyak pengamat mencatat bahwa konflik dipicu oleh campur tangan dinasti dan intrik politik, bukan hanya sengketa perbatasan biasa.


⚖️ Ringkasan Pengaruh Peran Trump dan Anwar

Tokoh Peran Dampak
Donald Trump Tekan perdagangan, mediasi langsung, jaga leverage AS Memaksa inisiasi perundingan, tetapi belum menghentikan konflik
Anwar Ibrahim Fasilitator pembicaraan ASEAN di Malaysia Hosting dialog regional yang krusial, menekan mencapai ceasefire

âś… Kesimpulan

  • Trump menggunakan kekuatan diplomatik dan ancaman ekonomi untuk memaksa agenda perdamaian, tapi gencatan senjata tak langsung terjadi setelah pernyataannya.

  • Anwar Ibrahim memegang peran penting sebagai fasilitator regional — menerima delegasi Thailand dan Kamboja di Malaysia dan memimpin upaya mediasi melalui ASEAN.

  • Konflik yang meluas ini mencerminkan interaksi kompleks antara politik dinasti, nasionalisme, dan ketegangan teritorial, yang telah meluas melampaui sengketa wilayah sederhana.

Baca Juga: Kondisi Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah Jelang Final AFF U-23 2025: Belum Pasti Tampil